Malam itu, 13 Maret 2015, tepatnya pukul delapan malam, Kumulailah perjalanan bersama teman-teman seperjuanganku dengan tronton dari kota Depok. Ini
menjadi awal yang menyenangkan bagi kami. Canda tawa, senda gurau satu sama
lain mewarnai perjalanan kami malam ini. Entah rasanya senang sekali bisa
berada dalam kebersamaan seperti ini walau kantuk terus menyelimuti benak kami
masing-masing. Tanpa disadari aku pun sempat tertidur pulas ketika berada di
tengah perjalanan. Kulihat teman-temanku juga sudah terpejam matanya bahkan ada
diantara mereka yang tertidur dengan posisi yang menggelikan, dua orang
anak laki-laki yang kepalanya saling bersenderan satu sama lain. Aku dan teman-teman pun langsung tertawa terbahak-bahak melihatnya.
Tak terasa tiga
jam telah terlewati, Kami tiba di tempat tujuan. Dingin sekali udaranya. Sepi
sekali suasana sekitar. Itulah kesan-kesan pertamaku ketika tiba disana. Penuh
dengan tanya seakan ingin sekali mengenali tempat yang akan kudiami selama tiga
hari dua malam ini. Kami pun segera beranjak menuju tempat berkumpulnya teman-teman yang sudah sampai duluan. Kulihat teman-temanku, khususnya
teman-teman sekelompokku sedang sibuk mempersiapkan segala peralatan yang
diperlukan untuk camping malam ini. Ada yang sedang sibuk memasang tenda lalu
meminta bantuan kepada temanku yang lain dan ada yang sedang asik memasak-masak.
Seketika aku merasakan kebahagiaan itu ada, kebahagiaan bisa saling membantu,
kebahagiaan bisa menyenangkan orang lain, dan kebahagiaan ketika merasa bisa
melakukan hal-hal ini semua bersama mereka yang tercinta.
Pukul empat
pagi, kami terbangun lagi. Pagi ini, kami akan mendaki menuju puncak Gunung
Gemuruh. Pagi sekali memang. Tetapi, inilah waktu yang tepat untuk memulai
sebuah perjalanan yang akan memakan waktu yang cukup panjang. Rintangan demi
rintangan kami lalui, rasa semangat membuat kami untuk terus melangkah menuju
puncak, sebuah tempat yang selalu kami damba-dambakan. Sebuah tempat yang akan
menjadi nilai yang berharga dalam kehidupan kami. Rasa lelah dan letih, serta
keringat yang terus bercucuran seketika terhapuskan dengan adanya semangat kami
yang tinggi untuk menggapai puncak Gunung Gemuruh.
Sampailah aku
di Puncak Gunung Gemuruh sore itu. Setengah harian lebih kulewati segala
perjuangan untuk melewati perjalanan panjang ini. Gembira tentu sangat aku
rasakan. Tak menyangka jika aku bisa mendaki sampai setinggi ini, sampai di
puncak gunung yang indah ini. Aku pun mengabadikan beberapa moment menyenangkan
disini. Tak lama kemudian, aku memutuskan untuk turun ke padang Surya Kencana.
Kali ini aku tidak berjalan dengan kelompokku melainkan dengan teman-teman
kelompok yang lain. Perjalanan turun ternyata memang tak semudah yang kami
bayangkan. Resiko cidera lebih banyak mungkin terjadi. Dengan langkah yang
sangat hati-hati, aku perlahan berjalan.
Padang Surya
Kencana memang indah. Setibanya disana, aku menatapnya lebih lama. Ingin
rasanya terus menikmati keindahan alam
ini. Ditambah bunga-bunga edelweiss yang mempercantik pemandangan Surya
Kencana. Lelah masih menyelimuti tubuhku, di hamparan luas Surya Kencana ini
aku melangkah pelan menuju tempat camping sambil terus memandangi pemandangan
sekitar yang nan cantik. Sudah terpesona dengan kecantikan Surya Kencana tak
lupa untuk mengabadikan kembali berbagai foto-foto indah yang memiliki banyak
kenangan tersendiri. Surya Kencana, Puncak Gunung Gemuruh, Puncak Gunung Gede, i will be missing you all.