Minggu, 12 Juli 2015

Let's Traveling and Sing!

Ayo banget! mumpung lo masih muda, masih punya banyak tenaga, isi waktu luang lo dengan traveling. It's a good news, sekarang ini mulai banyak masyarakat yang senang berpergian hiking dan mendaki gunung. Indonesia memang memiliki banyak gunung dengan pemandangan yang menakjubkan. Selain gunung, pastinya masih banyak lagi wisata-wisata alam di Indonesia yang kece buat dikunjungi seperti Pantai Segigi Lombok, Ujung Genteng, Raja Ampat yang super duper bikin kagum meskipun harga tiket kesana hampir sama kaya tiket ke luar negeri hahaha dan masih banyak lagi yang engga bisa gue sebutin satu-satu. Banyak banget manfaat yang bakal lo dapetin dengan traveling. Masa muda jadi lebih berharga, lo jadi punya banyak pengalaman mengunjungi tempat-tempat yang memiliki pemandangan yang berbeda. Ada kebanggan tersendiri ketika lo udah pernah ke suatu tempat yang belom banyak orang datengin dan emang wisata alam di Indonesia sendiri punya kekayaan alam yang benar-benar tidak ada duanya. Hal itu yang ngebuat kita makin sayang sama alam Indonesia dan memahami kalo Indonesia itu punya wisata alam yang tak kalah indah dengan wisata alam di luar negeri. Berbagai kekayaan alam di Indonesia bikin kita juga sadar akan kebesaran ciptaan Tuhan yang harus kita pelihara dengan sebaik-baiknya. Nah, saran gue sih mending kelilingin Indonesia dulu aja, banyak banget wisata alam yang ternyata punya segudang kecantikan pemandangan yang selama ini kita belom tahu. Gue sendiri pun baru menyadari kalo gunung-gunung di Indonesia itu punya pemandangan yang sangat......indaaah ketika gue liat banyak orang yang ngeupload foto-foto gunung di instagram. 

Supaya traveling lo makin asik, nih ada daftar lagu-lagu yang direkomen akun instagram traveling @folkindonesia dari para Traveler dan Wanderer kece yang mesti banget lo dengerin pas traveling. Happy Traveling with Beautiful Songs :)

  1.  Rusa Militan - Senandung Senja
  2.  Explotions in The Sky - The Only Moment We Were Alone
  3.  Kings of Convenience - The Boat Behind
  4.  Matt Corby - Brother
  5.  Fleet Foxes - Meadow Larks
  6.  Banda Neira - Berjalan Lebih Jauh
  7.  Atlas Hand - Benjamin
  8.  Jonsi - We Bought Zoo
  9.  Kodaline - Brand New Day
  10.  Hozier - Like Real People Do
  11.  Dialog Dini Hari - The Road
  12.  Tik!Tok! - Which Way
  13.  Jonis - Stick and Stones
  14.  Daughter - Youth 
  15.  Of Monsters and Men - Love Love Love
  16.  Band of Horses - Window Blues


Jumat, 03 Juli 2015

Me @ceritakitaid


Senang rasanya beberapa waktu lalu aku berkesempatan untuk mengikuti Workshop dan Casting Call Cerita Kita Batch 1 yang diselenggarakan oleh Gogirl Magazine dan Clean and Clear. Walaupun tidak terpilih sebagai salah satu kontributor Cerita Kita, banyak hal bermanfaat dan menyenangkan yang aku peroleh dengan ikut serta event ini. Aku yang terpilih dalam 10 besar Writing Contributor mengikuti Writing Tips Class yang dicoach langsung oleh Mba Anita Moran selaku Chief of Editor Gogirl Magazine. Mba Anita Moran memberikan dan menjelaskan tips-tips menulis yang tepat dan menarik. Kami para peserta Writing Contributor pun antusias mendengarkan paparan yang disampaikan oleh Mba Anita. Setelah mengikuti Writing Tips Class, aku dan beberapa teman peserta lain meminta foto bersama Mba Anita Moran. Ia adalah salah satu pendiri Gogirl Magazine yang banyak diidolakan oleh para remaja putri dan menjadi inspirasi untuk dapat mewujudkan passion seperti Mba Anita. She's so friendly. Tak disangka sekaligus senang bisa bertemu langsung dengannya :). Di event ini, aku juga bertemu dengan banyak teman yang juga sangat friendly. Kami saling berkenalan, berbagi cerita, bercanda tawa dan akhirnya berujung dengan bertukar kontak. Dan di akhir acara, aku berfoto bersama dengan teman-teman peserta kontributor dari passion lain. Screenshot foto di atas adalah postingan instagram Cerita Kita yang ternyata mengupload foto yang disertai dengan penjelasan mengenai passionku. Aku pun mendadak senang, Cerita Kita memilih fotoku untuk diposting di instagramnya. Dengan postingan tersebut, aku dapat membagikan cerita mengenai passionku yang mungkin akan menginspirasi untuk orang-orang yang memiliki hobi menulis sepertiku. Thanks Gogirl Magazine and Cerita Kita! :)


Rabu, 24 Juni 2015

Rambut Pendekku

Helai demi helai rambutku terpotong. Aku sudah bosan rupanya berambut panjang selama ini. Sudah gerah dan tidak lagi terlihat apik di mataku. Terlebih ibuku juga terus menerus menyuruhku untuk memotong rambut panjangku yang dahulu selalu kudambakan, kupertahankan karena aku pikir rambut panjang ini akan terlihat sesuai denganku. Aku selalu mengacuhkan perkataan ibu tiap kali ia menegurku untuk berambut pendek saja. Ibu bilang aku terlihat tua jika berambut panjang. Tapi, aku tak pernah mau menuruti perintahnya. Akupun sempat merasa kesal, kok ibu bilang aku kelihatan tua kalau rambutku panjang seperti ini?. Ibu tidak mengerti aku ya.

Perintah itu ternyata tidak hanya terlontar dari mulut ibuku saja. Kakak dan adik ibu juga terus menyuruhku untuk segera memotong rambut setiap kali kita bertemu. Mereka bilang,"Memang ya sekarang ini banyak anak perempuan seumuran kamu yang rambutnya panjang-panjang. Padahal kalau dipikir-pikir ngapain juga anak-anak remaja yang cenderung tidak terlalu memperhatikan penampilannya itu punya rambut panjang. Dan tidak semua perempuan itu terlihat bagus dengan rambut panjangnya. Mau punya rambut panjang itu tidak asal manjangin rambut saja, tetapi harus dirawat benar-benar agar terlihat cantik sehingga orang-orang yang melihatnya pun senang". Aku pun hanya tersenyum kecil mendengar semua perkataan mereka itu. Aku hanya berusaha mengiyakan setiap perkataan mereka walaupun agak terpaksa. Dalam hatiku terucap,"Mungkin mereka memang tidak mengerti kebiasaan anak-anak zaman sekarang karena memang sudah beda generasi". Tetapi, ya sudahlah aku pun juga terus berusaha berpikiran positif terhadap kata-kata yang kakak dan adik ibuku celotehkan agar tidak terasa terlalu tidak mengenakkan di hatiku. Ya, pasti ada benarnya juga nasihat orang tua.

Tak perlu waktu lama, sekitar dua minggu setelah pertemuanku dengan kakak dan adik ibu, akupun langsung memutuskan untuk berambut pendek. Perkuliahan semester ini juga sudah usai jadi kupikir inilah waktu yang tepat untuk memotong rambutku, merubah penampilan. Setelah kupikir-pikir memang benar apa yang dikatakan oleh mereka. Tiap kali aku bercermin dengan rambut digerai begitu saja, aku memang terlihat tidak begitu semangat, terlihat seperti sosok perempuan yang berusia lebih tua dari umur asliku. Memang apa yang dikatakan orang tua itu tidak pernah salah, mereka tak hentinya menegurku demi kebaikanku. Terima kasih uak, bujing dan terutama ibuku yang akan selalu kusayangi.

Minggu, 19 April 2015

A Trip To Gemuruh and Gede

       


      Malam itu, 13 Maret 2015, tepatnya pukul delapan malam, Kumulailah perjalanan bersama teman-teman seperjuanganku dengan tronton dari kota Depok. Ini menjadi awal yang menyenangkan bagi kami. Canda tawa, senda gurau satu sama lain mewarnai perjalanan kami malam ini. Entah rasanya senang sekali bisa berada dalam kebersamaan seperti ini walau kantuk terus menyelimuti benak kami masing-masing. Tanpa disadari aku pun sempat tertidur pulas ketika berada di tengah perjalanan. Kulihat teman-temanku juga sudah terpejam matanya bahkan ada diantara mereka yang tertidur dengan posisi yang menggelikan, dua orang anak laki-laki yang kepalanya saling bersenderan satu sama lain. Aku dan teman-teman pun langsung tertawa terbahak-bahak melihatnya. 

       Tak terasa tiga jam telah terlewati, Kami tiba di tempat tujuan. Dingin sekali udaranya. Sepi sekali suasana sekitar. Itulah kesan-kesan pertamaku ketika tiba disana. Penuh dengan tanya seakan ingin sekali mengenali tempat yang akan kudiami selama tiga hari dua malam ini. Kami pun segera beranjak menuju tempat berkumpulnya teman-teman yang sudah sampai duluan. Kulihat teman-temanku, khususnya teman-teman sekelompokku sedang sibuk mempersiapkan segala peralatan yang diperlukan untuk camping malam ini. Ada yang sedang sibuk memasang tenda lalu meminta bantuan kepada temanku yang lain dan ada yang sedang asik memasak-masak. Seketika aku merasakan kebahagiaan itu ada, kebahagiaan bisa saling membantu, kebahagiaan bisa menyenangkan orang lain, dan kebahagiaan ketika merasa bisa melakukan hal-hal ini semua bersama mereka yang tercinta.

       Pukul empat pagi, kami terbangun lagi. Pagi ini, kami akan mendaki menuju puncak Gunung Gemuruh. Pagi sekali memang. Tetapi, inilah waktu yang tepat untuk memulai sebuah perjalanan yang akan memakan waktu yang cukup panjang. Rintangan demi rintangan kami lalui, rasa semangat membuat kami untuk terus melangkah menuju puncak, sebuah tempat yang selalu kami damba-dambakan. Sebuah tempat yang akan menjadi nilai yang berharga dalam kehidupan kami. Rasa lelah dan letih, serta keringat yang terus bercucuran seketika terhapuskan dengan adanya semangat kami yang tinggi untuk menggapai puncak Gunung Gemuruh.


    Sampailah aku di Puncak Gunung Gemuruh sore itu. Setengah harian lebih kulewati segala perjuangan untuk melewati perjalanan panjang ini. Gembira tentu sangat aku rasakan. Tak menyangka jika aku bisa mendaki sampai setinggi ini, sampai di puncak gunung yang indah ini. Aku pun mengabadikan beberapa moment menyenangkan disini. Tak lama kemudian, aku memutuskan untuk turun ke padang Surya Kencana. Kali ini aku tidak berjalan dengan kelompokku melainkan dengan teman-teman kelompok yang lain. Perjalanan turun ternyata memang tak semudah yang kami bayangkan. Resiko cidera lebih banyak mungkin terjadi. Dengan langkah yang sangat hati-hati, aku perlahan berjalan.

          Padang Surya Kencana memang indah. Setibanya disana, aku menatapnya lebih lama. Ingin rasanya  terus menikmati keindahan alam ini. Ditambah bunga-bunga edelweiss yang mempercantik pemandangan Surya Kencana. Lelah masih menyelimuti tubuhku, di hamparan luas Surya Kencana ini aku melangkah pelan menuju tempat camping sambil terus memandangi pemandangan sekitar yang nan cantik. Sudah terpesona dengan kecantikan Surya Kencana tak lupa untuk mengabadikan kembali berbagai foto-foto indah yang memiliki banyak kenangan tersendiri. Surya Kencana, Puncak Gunung Gemuruh, Puncak Gunung Gede, i will be missing you all.

Rabu, 07 Januari 2015

Kesukaan - Kesukaanku

Pertama, gue mau ngaku. Gue itu chocolic alias fanatik banget sama yang namanya C O K E L A T. Dari kecil sampe sekarang, gue emang udah engga bisa berpaling dari cokelat. Dimanapun, kapanpun, dan sama siapapun juga disaat gue harus memilih dari sekian banyak varian rasa gue akan tetep milih cokelat dengan menu yang biasanya gue pengenin. Kalo pun menu yang biasa gue pengen itu lagi engga ada gue bakal milih menu yang ada unsur-unsur cokelatnya hahaha

Kesukaan gue yang teramat dalam terhadap cokelat ini udah jadi top of mind keluarga gue, especially bokap, nyokap, dan abang gue. Mereka udah tau banget gue pasti maunya cokelat dan rela ngabisin itu sendirian (Kecuali kalo lagi berusaha pelan-pelan diet ditambah emang dilarang sama nyokap buat makan banyak2...hihi).

Nama labelnya sih emang Green T, tapi bukan berarti semuanya serba green tea.. hehee
Ini namanya iced chocolate. Kedengerannya emang minuman yang biasa aja sih, es cokelat gituuu haha. Gue milih minuman ini emang sih jelas banget gara2 emang gue sukanya cokelat. Tapi disamping itu gue mau nyari aman aja guys. Nyari aman gimana maksudnya??
Yap maksudnya gue kadang2 emang suka sengaja milih minuman atau makanan yang simpel aja. Yang pastinya bersahabat sama lidah gue.

Iced Chocolate ini dipakein cream juga loh kaya di starbuck, jco2 gitulaah hehe jadi tambah kece kan rasanya hmm. Eh tapi sebenernya bisa request sih mau dipakein cream atau engga guys.
Green T ini gue temuin di Perpusat UI. Mau masuk dari pintu manapun lo bakalan engga lama lagi nemuin ini cafe. Bolehlah sekali-kali ngaso seger sama minuman-minuman di Green T. Bisa jadi salah satu tempat yang asik tuh buat ngerjain tugas dan diskusi bareng temen-temen hehee have fun ajalah pokoknya. Apalagi deket sama indomaret juga. Bisalah nambahin cemilan dari sana... (eh?)


Tuk tuk.. si cokelat Tuk Tuk nih nama minuman botol ini. Enak paraaaah....beneran bangeeet. Gue seneng banget gitu masa pas pertama kali nyobain ini hahaa maklum, a chocolic always feel like that i think. Jadi ceritanya gue sama temen kampus bertiga abis nonton roadshownya film supernova di Auditorium FIB. Udah seneng sih abis ngeliat para manusia kece pemain film supernova itu hahaha ditambah pas keluar gedung gue bertemu dengan si Tuk tuk ini.



Gue sama temen2 gue keausan gitu. Agak nyesel juga pas mau nonton roadshow engga beli minuman atau cemilan apapun. Alhasil pas selesai acaranya muka kita pada setengah letih :( Muka gue doang sih sebenernya, kayanya sih.

Ngeliat ada beberapa stand di deket Auditorium, gue sama temen2 gue pun langsung bergegas menghampiri. Udah yakin banget pasti mereka jual minumaaan. Serbulaaah....
Yang bikin kita tertarik sih sebenernya mereka jual minuman yang berwarna-warni. Penasaran juga itu minuman apaan sih.
Ternyata namanya Thai Tea, kayanya sih itu minuman yang lagi ngetrend gitu deh. Trus ada testernya, ya jadi boleh dicoba2 dulu. Gue langsung suka banget pas nyobain yang cokelat. Ya so pasti walaupun banyak warnanya tetep aja gue bakal milih yang cokelat dan gue pun memutuskan buat beli yang botolan.
Sejak hari itu gue jadi selalu teringat dengan kenikmatan Tuk Tuk Thai Tea Cokelat yang hingga kini gue masih menanti kehadirannya. 

N.B : Itu minumannya sengaja gue sisain segitu mulu ga gue minum2 dulu saking gamau abiss hahaha