Helai demi helai rambutku terpotong. Aku sudah bosan rupanya berambut panjang selama ini. Sudah gerah dan tidak lagi terlihat apik di mataku. Terlebih ibuku juga terus menerus menyuruhku untuk memotong rambut panjangku yang dahulu selalu kudambakan, kupertahankan karena aku pikir rambut panjang ini akan terlihat sesuai denganku. Aku selalu mengacuhkan perkataan ibu tiap kali ia menegurku untuk berambut pendek saja. Ibu bilang aku terlihat tua jika berambut panjang. Tapi, aku tak pernah mau menuruti perintahnya. Akupun sempat merasa kesal, kok ibu bilang aku kelihatan tua kalau rambutku panjang seperti ini?. Ibu tidak mengerti aku ya.
Perintah itu ternyata tidak hanya terlontar dari mulut ibuku saja. Kakak dan adik ibu juga terus menyuruhku untuk segera memotong rambut setiap kali kita bertemu. Mereka bilang,"Memang ya sekarang ini banyak anak perempuan seumuran kamu yang rambutnya panjang-panjang. Padahal kalau dipikir-pikir ngapain juga anak-anak remaja yang cenderung tidak terlalu memperhatikan penampilannya itu punya rambut panjang. Dan tidak semua perempuan itu terlihat bagus dengan rambut panjangnya. Mau punya rambut panjang itu tidak asal manjangin rambut saja, tetapi harus dirawat benar-benar agar terlihat cantik sehingga orang-orang yang melihatnya pun senang". Aku pun hanya tersenyum kecil mendengar semua perkataan mereka itu. Aku hanya berusaha mengiyakan setiap perkataan mereka walaupun agak terpaksa. Dalam hatiku terucap,"Mungkin mereka memang tidak mengerti kebiasaan anak-anak zaman sekarang karena memang sudah beda generasi". Tetapi, ya sudahlah aku pun juga terus berusaha berpikiran positif terhadap kata-kata yang kakak dan adik ibuku celotehkan agar tidak terasa terlalu tidak mengenakkan di hatiku. Ya, pasti ada benarnya juga nasihat orang tua.
Tak perlu waktu lama, sekitar dua minggu setelah pertemuanku dengan kakak dan adik ibu, akupun langsung memutuskan untuk berambut pendek. Perkuliahan semester ini juga sudah usai jadi kupikir inilah waktu yang tepat untuk memotong rambutku, merubah penampilan. Setelah kupikir-pikir memang benar apa yang dikatakan oleh mereka. Tiap kali aku bercermin dengan rambut digerai begitu saja, aku memang terlihat tidak begitu semangat, terlihat seperti sosok perempuan yang berusia lebih tua dari umur asliku. Memang apa yang dikatakan orang tua itu tidak pernah salah, mereka tak hentinya menegurku demi kebaikanku. Terima kasih uak, bujing dan terutama ibuku yang akan selalu kusayangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar